Dari Qatadah ra, dari Anas ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.’ (HR. Bukhari)

Sabtu, 21 Agustus 2010

Ba'asyir: Amerika Ingin Supaya Saya Tidak Ada di Masyarakat

Jum’at, 20 Agustus 2010 Bareskrim Mabes Polri begitu ramai dipadati kaum muslimin yang hendak membezuk Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Derasnya hujan yang mengguyur Jakarta sore itu tak menyurutkan antusias pembezuk untuk terus berdatangan, ada anggota Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) yang berasal dari Banten bahkan dari Malang Jawa Timur. Di antara tokoh-tokoh JAT yang hadir membezuk adalah Ustadz Achwan dari Malang Jawa Timur, beliau adalah Amir Jama’ah Ansharut Tauhid yang menggantikan posisi Ustadz Abu Bakar Ba’asyir untuk sementara waktu. Hadir pula Ketua Umum GARIS, H. Encep Hernawan dan tidak ketinggalan wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Ustadz Abu Jibriel.
Para pembezuk di Bareskrim Mabes Polri dibatasi sebanyak 10 orang untuk masuk bergantian dan diberi waktu sekitar 15 menit untuk bertemu Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Setelah beberapa lama menunggu antrean, akhirnya tim voa-islam.com berhasil menemui Ustadz Abu, pada giliran yang terakhir beserta Ustadz Abu Jibril. Itulah kesempatan voa-islam.com untuk bincang-bincang dan buka puasa bersama Ustadz Abu Bakar Ba’asyir.
Penjagaan yang begitu ketat diberlakukan bagi para pembezuk. Dari mulai melewati metal detector hingga pemeriksaan barang bawaan dalam tas. Petugas kepolisian juga melarang membawa ponsel, kamera dan alat rekam apapun ke dalam ruang tahanan.
Di dalam sebuah ruangan terdapat sekitar 12 bangku bagi para pembezuk, sementara Ustadz Abu duduk di depan menghadap para pembezuk. Mengenakan ghamis dan kopiah putih, Ustadz Abu nampak ramah dan akrab berbincang-bincang dengan para tamu yang membezuknya. Inilah petikan bincang-bincang voa-islam.com dengan Ustadz Abu menjelang berbuka puasa:
Bagaimana kondisi di penjara Ustadz?
Alhamdulillah, kondisinya cukup, artinya cukup luas, ada kamar mandinya. Tapi karena ruangannya itu agak lembab, maka dikasih AC. Lha saya tidak kuat kalau pakai AC sehingga saya suruh kecilkan AC-nya. Mereka berjanji akan mencarikan ruangan yang suhunya tidak lembab.
Dari pemerikasaan saya sudah selesai sebenarnya, tetapi kalau menurut peraturan thaghut saya ditahan sampai Desember. 
Bagaimana Ustadz mengisi hari-hari di penjara?
Di penjara ini, ya untuk ibadah saja. Saya diberi kesempatan oleh Allah untuk beribadah, mengaji, berzikir dan shalat. Jadi tidak ada pekerjaan apa-apa.
…Di penjara saya diberi kesempatan oleh Allah untuk beribadah, mengaji, berzikir dan shalat…
Bagaimana perlakuan di sini?
Alhamdulillah untuk saya tidak ada perlakuan kasar. Kemarin waktu pemeriksaan pun saya tidak mau diperiksa kecuali ada TPM, akhirnya diminta datang TPM. Jadi setiap ada pemeriksaan pasti ada TPM. Mestinya begitu kan? Karena persoalannya berani atau tidak berani.
Bagaimana kronologis penangkapan Ustadz?
Waktu itu saya kan biasa menghadiri kajian mingguan. Saya mengajak istri dan keluarga di Jawa Barat, yaitu di Bandung kemudian di Tasikmalaya. Selesai acara di Tasikmalaya saya pulang. Nah waktu pulang itulah di Banjar banyak polisi, lalu mobil yang saya tumpangi digiring masuk ke Polres. Setelah mobil masuk, rombongan saya dibentak-bentak, “Ayo keluar, ayo keluar!”
Di situ saya diam saja, akhirnya sopir disuruh buka pintu tapi tidak mau, maka dipecahkan kacanya kemudian dibuka. Setelah dibuka saya keluar, setelah saya keluar ada tentara, mungkin orang Kristen yang membentak saya. Maka saya katakan “Kamu terlaknat kamu! Mau nembak saya? Tembak! Kurang ajar! Terlaknat kamu! Kamu punya begitu itu apa kamu jadi sombong? Kurang ajar kamu!”
Akhirnya komandannya melerai, “Sudah ustadz, sudah!” Kemudian ia memberi tahu, “Kalau sama ustadz tidak boleh kasar, harus halus semuanya.”
Lha supir saya itu yang diseret kemudian disuruh telungkup, itu mau saya cegah tapi tidak bisa karena saya ditahan. Padahal tidak mengerti apa-apa dia hanya sopir, dia hanya mengantar saya sebagai sopir dua orang yang saling bergantian. Kemudian dia ditahan beberapa hari baru boleh pulang.
Alhamdulillah dari sana kemudian dikawal sampai bandara terus ke Jakarta perlakuannya baik dan saya pun ikut baik.
Apa persoalannya, sehingga Ustadz sering ditahan polisi dalam beberapa rezim penguasa?
Memang persoalan saya ini adalah strategi Amerika. Amerika itu menghendaki saya supaya saya tidak ada di masyarakat karena dianggap dakwah saya ini merugikan strategi Amerika, sebab saya meluruskan arti tauhid dan arti iman. Itu yang mereka sangat tidak suka. Lalu Amerika berupaya bagaimana saya ini dilenyapkan dari masyarakat.
Yang pertama, minta dikirim dulu (diekstradisi ke Amerika, pen.) waktu di zaman pemerintahan Megawati, tetapi saya ditolong oleh Allah karena Megawati berani menolak, jadi gagal.
Yang kedua, waktu saya mau keluar dari rutan Salemba kan ditangkap lagi. Nah, itu dituduh terlibat dengan (peristiwa pemboman, pen.) JW mariot, padahal saya tidak ngerti apa-apa, nah itu juga gagal.
Yang ketiga, terpidana bom Bali itu dipaksa untuk menandatangani BAP bahwa yang memerintah itu adalah saya dengan pengakuan tiga orang itu dengan disiksa. Tetapi saya dilindungi  oleh Allah, mereka berbalik (mencabut kesaksian, pen.) akhirnya gagal juga.
Nah ini yang keempat, saya dituduh memerintah, merencanakan dan membantu pelatihan di Aceh. Kemarin saya melihat pasal-pasal thaghut yang dituduhkan, banyak pasal-pasal itu, yang pasal itu ancamannya hukuman mati.
…saya dituduh memerintah, merencanakan dan membantu pelatihan di Aceh. Pasal-pasal thaghut yang dituduhkan, banyak yang ancamannya hukuman mati…
Berarti Amerika menginginkan ustadz mati?
Iya, memang Amerika tidak menginginkan saya berada di tengah masyarakat, imma dibunuh atau bagaimana caranya pokoknya saya tidak di masyarakat. Itu strateginya Amerika dengan menggunakan polisi. Maka saya bilang sama Densus, “Kamu itu tangan kanannya Amerika, saya tidak mau kamu periksa, buktinya nanti di pengadilan saya terangkan bahwa kamu itu tangan kanannya Amerika!”
Bagaimana dengan tuduhan keterlibatan Ustadz dalam peristiwa Aceh?
Nanti  di pengadilan akan saya bongkar semua. Kami mempunyai strategi sendiri di dalam jihad. Jihad kami di Jama’ah Ansharut Tauhid baru bisa amar ma’ruf nahi munkar. I’dad kami mempersiapkan kekuatan fisik, kami tidak menyinggung senjata karena kami tidak mampu. Adapun ada kelompok yang di Aceh ternyata itu dimasuki polisi yang namanya Sofyan Tsauri.
…Jihad kami di Jama’ah Ansharut Tauhid baru bisa amar ma’ruf nahi munkar. I’dad kami mempersiapkan kekuatan fisik, kami tidak menyinggung senjata karena kami tidak mampu. Adapun ada kelompok yang di Aceh ternyata itu dimasuki polisi yang namanya Sofyan Tsauri…
Apakah kegiatan yang mereka lakukan itu benar menurut hukum syar’i? 
Itu benar, karena melaksanakan perintah Allah Ta’ala:
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)” (Al-Anfal 60).
Mereka beri’dad, dalam tinjauan syari’at itu benar, terlepas apakah kita setuju atau tidak terhadap caranya, itu urusan lain. Itu benar dari segi syari’at tetapi dari segi undang-undang thaghut itu salah karena pakai senjata.
Kami menyadari itu, makanya kami kalau i’dad menjalankan perintah Allah belum bisa dengan senjata tetapi dengan fisik saja, itu bedanya. Tetapi kami juga tidak bisa menyalahkan mereka wong ada dalil syar’inya. Kalau saya tidak bisa menyalahkan, sebab itu artinya saya menolak ayat.  
Di berbagai media, mujahidin internasional sudah merilis penangkapan Ustadz Abu Bakar Baasyir, bagaimana tanggapan Ustadz?
Alhamdulillah, jazakumullah khairan, terima kasih. Kami minta mereka juga mendoakan supaya kami bisa sabar seperti sabarnya para pengikut Nabi.
Menurut Al-Qur’an  surat Ali Imran 146, kesabaran pengikut Nabi itu ada tiga macam. Ketika Nabi berjihad bersama pengikutnya, ketika terkena musibah di Jalan Allah, sebab orang yang memperjuangkan Islam itu mesti kena musibah, tidak ada orang yang memperjuangkan Islam itu aman.
…Mohon doanya dari para mujahidin, supaya saya bisa mengamalkan kesabaran pengikut Nabi: tidak kecil hati, tidak lemah semangat dan pantang menyerah…
Pertama,fama wahanu lima ashobahum fi sabilillah.” Tidak kecil hati karena musibah, hatinya tetap besar bukan kecil hati lalu jadi pengecut gara-gara kena musibah.
Kedua, “wa ma dho’ufu.” Tidak lemah semangat, karena ada musibah lalu cooling down. tetap semangat!
Ketiga, “wamas takanu.” Pantang menyerah, itu namanya sabarnya pejuang. Wallahu yuhibbus shabirin (dan Allah mencintai orang-orang yang sabar).
Mohon doanya dari para mujahidin, supaya saya bisa mengamalkan kesabaran pengikut Nabi: tidak kecil hati, tidak lemah semangat dan pantang menyerah. Jazakumullah khairan. [silum/widi]
Leia Mais

Rabu, 18 Agustus 2010

Hacker menyumbang keahlian sebagai bentuk dukungan kepada Ust. Abu

Dukungan demi dukungan terus mengalir didunia maya, setelah beberapa waktu lalu situs ini, FreeABB.com, berhasil menarik perhatian banyak media, terutama diduia maya. Begitu juga di jejaring sosial Facebook, hingga kini tercatat sebanyak 25,748 penggemar, dan akan terus meningkat, insyaAllah…
Kali ini para hacker menyumbangkan keahliannya sebagai bentuk kontribusi dukungan untuk kebebasan Ust. Abu bakar Ba’asyir dari segala fitnah. Beberapa situs sudah menjadi korban, antara lain http://asta.co.id/,http://www.littlecipi.com/, dan http://midkomputer.com/, dan kemungkinan masih banyak lagi…
Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita dan menguatkan tali persaudaraan kita dalam membela saudara seiman yang sedang terdzolimi. Hanya Allah tempat kita berlindung, dan hanya kepada-Nya jugalah kita kembali… Allahuakbar..!!
Source : Freeabb.com

Leia Mais

Senin, 09 Agustus 2010

Wow !!! Pelangi Bawah Tanah Yang Sangat Menakjubkan !!!

Sebuah gua yang berada di China memiliki keindahan yang sangat luar biasa ,Reed Flute Cave (Lu Die Yan) adalah gua bawah tanah yang berada di 5 km pusat utara kota Guilin China ,Gua indah ini terletak di bukit guanming .

Apabila anda ingin memasuki gua indah ini anda akan dikenakan tarif $60 yuan perorang,karena keindahan batu batu stalaktik di dalamnya gua ini seperti memantulkan cahaya pelangi yang berwarna warni.









all-mistery.blogspot.com
Leia Mais

Inilah Yang Mereka Alami di “Neraka” Afghanistan

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Dalam perang yang digaungkan oleh negara penjajah AS yang kini telah berlangsung selama kurang-lebih sembilan tahun, AS ternyata tidak mendapatkan apa-apa kecuali penghinaan, penderitaan dan kekalahan telak.  Ini adalah foto-foto terbaru yang menggambarkan kepedihan yang harus dihadapi tentara-tentara musuh Allah di Afghanistan.













(haninmazaya/arrahmah.com)
Leia Mais

Mabes Polri Beberkan Alasan Ba'asyir Ditangkap

Leia Mais

Sabtu, 07 Agustus 2010

Ribuan anggota Front Pembela Islam (FPI) turun ke jalan untuk memperingati hari ulang tahunnya yang ke-12.

Leia Mais

Senin, 02 Agustus 2010

Download Bedah Buku Surat Kepada Penguasa

Ust.Abu Bakar Ba'asyir - Ust. Halawi Ma'mun Lc

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Kepada semua pengunjung blog yang ingin mendonlod file audio bedah buku Surat Kepada Penguasa yang disi oleh ust Abu Bakar Ba'asyir  (penulis) dan ust. Halawi Ma'mun Lc. berikut kami sampaikan link-nya.
Ana sudah ubah filenya menjadi  format mp3 yang awalnya berformat video  agar lebih cepat dalam mendownloadnya :
  1. Surat Kepada Penguasa cd 1
  2. Surat Kepada Penguasa cd 2

silakan disebarkan untuk kepentingan kaum muslimin.
Barakallahu Fiekum
Leia Mais

Minggu, 01 Agustus 2010

Hutang Jasa Kemerdekaan Bangsa Indonesia Terhadap Kemerdekaan Bangsa Palestina

"Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia!"M. Ali Taher (Pemimpin Palestina).

Kalau ada ribut-ribut di negara- negara Arab, misalnya di Mesir, Palestina, atau Suriah, kita sering bertanya apa signifikansi dukungan terhadap Negara tersebut. Misalnya baru-baru ini ketika Palestina diserang. Ngapain sih mendukung Palestina?
Pertanyaan tersebut diatas sering kita dengar, terutama karena kita bukan orang Palestina, bukan bangsa Arab, rakyat sendiri sedang susah, dan juga karena entah mendukung atau enggak, sepertinya tidak berpengaruh pada kegiatan kita sehari-hari.
Padahal, untuk yang belum mengetahui.. kita sebagai orang Indonesia malah berhutang dukungan untuk Palestina.


Bersama Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia

Sukarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia bisa berdaulat.
Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peranserta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.

Bersama Bung Hatta dan para pemimpin Arab

Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:



“.., pada 6 September 1944 [sic!], Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami, bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia. Berita yang disiarkan radio tersebut dua hari berturut- turut, kami sebar-luaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga menyiarkan.”

Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi “Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia” dan memberi dukungan penuh. Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat dinegeri ini.
Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Tersebutlah seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia , Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: “Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia ..”
Setelah seruan itu, maka negara daulat yang berani mengakui kedaulatan RI pertama kali oleh Negara Mesir 1949. Pengakuan resmi Mesir itu (yang disusul oleh negara-negara Tim-Teng lainnya) menjadi modal besar bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga internasional.


Dukungan Mengalir Setelah Itu

Setelah itu, sokongan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia menjadi sangat kuat. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk ‘Panitia Pembela Indonesia ‘. Para pemimpin negara dan perwakilannya di lembaga internasional PBB dan Liga Arab sangat gigih mendorong diangkatnya isu Indonesia dalam pembahasan di dalam sidang lembaga tersebut.
Di jalan-jalan terjadi demonstrasi- demonstrasi dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah. Ketika terjadi serangan Inggris atas Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur- Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dlm pertempuran yang sangat dahsyat itu.
Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9 Agustus. Saat kapal “Volendam” milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said.
Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu. Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah-putih – tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokade terhadap motor-motor- boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal “Volendam” milik Belanda yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan. Kemudian motor boat besar pengangkut logistik untuk “Volendam” bergerak dengan dijaga oleh 20 orang polisi bersenjata beserta Mr. Blackfield, Konsul Honorer Belanda asal Inggris, dan Direktur perusahaan pengurus kapal Belanda di pelabuhan. Namun hal itu tidak menyurutkan perlawanan para buruh Mesir.
Wartawan ‘Al-Balagh’ pada 10/8/47 melaporkan:
“Motor-motor boat yang penuh buruh Mesir itu mengejar motor-boat besar itu dan sebagian mereka dapat naik ke atas deknya. mereka menyerang kamar stirman, menarik keluar petugas-petugasnya, dan membelokkan motor-boat besar itu kejuruan lain.”
Melihat fenomena itu, majalah TIME (25/1/46) dengan nada minornya menakut-nakuti Barat dengan kebangkitan Nasionalisme-Islam di Asia dan Dunia Arab. “Kebangkitan Islam di negeri Muslim terbesar di dunia seperti di Indonesia akan menginspirasikan negeri-negeri Islam lainnya untuk membebaskan diri dari Eropa.”
Melihat peliknya usaha kita untuk merdeka, semoga bangsa Indonesia yang saat ini merasakan nikmatnya hidup berdaulat tidak melupakan peran bangsa bangsa Arab, khususnya Palestina dalam membantu perdjoeangan kita..(Ada bukti foto bung Hatta, Hj Agus Salim, Mufti Palestina, dan pemimpin Mesir supaya kita kenal wajah wajah dari tokoh pembela Indonesia ini).

Bersama H. Agus Salim (Ketua Delegasi RI) & Pangeran Faisal


Dr. Moh. Hatta

“Kemenangan diplomasi Indonesia yang dimulai dari Kairo. Karena dengan pengakuan Mesir dan negara-negara Arab lainnya terhadap Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh, segala jalan tertutup bagi Belanda untuk surut kembali atau memungkiri janji, sebagai selalu dilakukannya di masa-masa yang lampau.”


A.H. Nasution

“Karena itu tertjatatlah, bahwa negara-2 Arab jang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknja ke Jogja dan jang paling dahulu memberi bantuan biaja bagi diplomat-2 Indonesia di luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi-Arabia, Jemen, memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan IranTurki mendukung RI. Fakta-2 ini merupakan hasil perdjuangan diplomat-2 revolusi kita. Dan simpati terhadap RI jang tetap luas di negara-2 Timur Tengah merupakan modal perdjuangan kita seterusnja, jang harus terus dibina untuk perdjuangan jang ditentukan oleh UUD ‘45 : “ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
“Perumpamaan kaum muslimin yang saling kasih mengasihi dan cinta mencintai antara satu sama lain ibarat satu tubuh. Jika salah satu anggota berasa sakit maka seluruh tubuh akan turut berasa sakit dan tidak dapat tidur.” (HR Bukhari) 



bennymulias.blogspot.com
Leia Mais

Sabtu, 31 Juli 2010

Inilah Menara Mesjid Yang Pertama Kali Didirikan

http://www.knowledgerush.com/wiki_image/f/f7/Egypt.Aswan.Mosque.02.jpg

Menara masjid udah tau kan ?? itu lho yang biasanya paling tinggi dan ada speaker utuk pengeras adzan.. nah tahu gak sih kapan pertama kali menara itu didirikan.. berikut ulasannya..

Menara (minaret)
adalah salah satu unsur arsitektural Islam yang dianggap penting pada bangunan masjid. Menara muncul dari kebutuhan pada panggilan untuk shalat. Suara muadzin dari atas menara diharapkan dapat di dengar dari jarak jauh.

Pada awal perkembangannya, Islam belum mengenal adanya bangunan menara pada masjid. Menurut sarjana Inggris terkemuka yang mengkaji arsitektur Islam, KAC Creswell, Masjid Quba yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah tak dilengkapi dengan menara. ”Pada saat Nabi Muhammad belum dikenal menara,” ungkap Creswell.

Dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam 4: Pemikiran dan Peradaban disebutkan, semasa Rasulullah SAW hidup, panggilan untuk shalat dikumandangkan dari atap rumahnya di Madinah. Begitu pula pada era kepemimpinan Khulafa ar-Rasyidin, papar Creswell, masjid-masjid yang dibangun belum diengkapi dengan bermenara. Hanya saja ada semacam ruang kecil di puncak teras masjid sebagai tempat muadzin mengumandangkan adzan.

Lalu kapan menara masjid pertama kali dibangun? Laman Wikipedia menyebutkan menara tersebut dibangun di Basra pada tahun 665 Masehi sewaktu pemerintahan Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan. Muawiyah mendukung pembangunan menara masjid untuk menyaingi menara-menara lonceng di gereja.

Namun menurut Creswell, jejak menara di dunia Islam pertama kali ditemukan di Damaskus mulai tahun 673 M. ”Menara pertama kali berdiri di samping masjid 41 tahun setelah Nabi Muhammad SAW tutup usia,” tutur Creswell. Meski begitu, beberapa sarjana mengungkapkan, di rumah Abdullah ibnu Umar berdiri sebuah tiang. Dari atas tiang itu adzan dikumandangkan adzan sehingga bisa terdengar sampai jauh. Konon, tiang itu masih berdiri hingga abad ke-10 Hijriyah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOZ0l2ORUkMOyOIs9q8zPt6YDdVuMcqKZV4EVUwWtzvT86eshTZW8Qx2xlnwSfVpzwRaAZVwgLUs_X51lfX4VZH2drQGJGoYCcXtuxNPKX80JGAC2QnFBM_2_CkFoQfx4sJX1rhi3eluQt/s400/aswan+mosque.JPG


Menara masjid Aswan di Mesir


Sekitar tahun 703 M atau 91 H, Umar ibnu Abdul Aziz juga telah membangun empat menara di setiap sudut Masjid Nabawi. Setiap menara tingginya mencapai sembilan meter. Melalui menara itu, muadzin bisa mengumandangkan panggilan shalat. Sementara itu, Ensklopedia Britanicca menyebutkan, menara masjid tertua di dunia terdapat di Kairouan, Tunisia yang dibangun antara tahun 724 M hingga 727 M.

Tradisi Byzantium

Versi lain menyebutkan, Khalifah Al-Walid I (705-715) dari Bani Umayyah merupakan pemimpin muslim pertama yang memasukkan unsur menara sebagai salah satu unsur khas dalam arsitektur masjid. Semasa berkuasa, Al-Walid I memang dikenal sebagai pemimpin yang punya selera dan kepedulian tinggi dalam rancang bangun arsitektur.

Tradisi membangun menara ini diawali ketika Al-Walid I memerintahkan pemugaran bekas bangunan basilika Santo John menjadi sebuah masjid besar, yang kemudian menjadi Masjid Agung Damaskus. Awalnya, pada bekas bangunan basilika tersebut terdapat dua buah menara yang berfungsi sebagai penunjuk waktu, lonceng pada siang hari dan kerlipan lampu pada malam hari.
http://images.travelpod.com/users/sabenafrica/1.1254132797.the-main-mosque-in-aswan.jpg

Menara itu merupakan salah satu ciri khas bangunan Byzantium. Dalam Ensikopedia Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve (IBVH) disebutkan, asal-usul menara sebagai sebuah bangunan arsitektural mungkin didasarkan pada satu ada campuran beragam sumber. Ada yang menyebutkan berasal dari menera api simbolis Zoroaster hingga menara pengawas Romawi, mercu suar pantai, hingga gereja.

Namun, terlepas dari mana asal-muasalnya, Khalifah Al-Walid I amat tertarik untuk mempertahankan kedua menara yang bertengger di basilika Santo Jhon itu. Bahkan, untuk mempertegas wibawa dan kemegahan Masjid Agung Damaskus itu, dia kemudian membangun lagi sebuah menara di sisi utara pelataran masjid (tepat di atas Gerbang al-Firdaus). Menara itu pun biasa disebut Menara Utara Masjid Damaskus.

Setahun kemudian (706 M), Khalifah Al-Walid I memutuskan memugar Masjid Nabawi di Madinah. Awalnya, masjid itu tak dilengkapi satu menara pun. Atas perintah Al-Walid I, para arsitek mulai membangun menara masjid sebagai tempat muadzin untuk mengumandangkan adzan. Bentuk menara pada Masjid Nabawi dan menara utara Masjid Damaskus sangat mirip, terutama pada ornamen kubah puncak menara yang ramping.

all-mistery.blogspot.com
Leia Mais

Buku “Ayatur Rahman Fii Jihadil Afghan”, Buku Legendaris Penyemangat Jihad

Buku “Ayatur Rahman Fii Jihadil Afghan”, Buku Legendaris Penyemangat Jihad 
Siaya yang tidak kenal dengan Syekh Abdullah Azzam? Siapa pula yang belum tahu buku beliau berjudul "Ayatur Rahman Fii Jihadil Afghan" ? Syekh Abdullah Azzam adalah seorang ulama sekaligus mujahidin yang menggelorakan kembali kewajiban jihad di abad modern, terutama di bumi Afghanistan. Sedangkan buku "Ayatur Rahman Fii Jihadil Afghan" adalah buku karya beliau yang melegenda. Sudah tidak terhitung lagi banyaknya pemuda yang berangkat jihad ke Afghanistan setelah membaca buku ini, termasuk almarhum Imam Samudra. Sudahkah Anda membacanya ?
Karamah Jihad Di Bumi Afghan
Secara harfiah buku karya Syekh Abdullah Azzam "Ayatur Rahman Fii Jihadil Afghan" ini berarti tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dalam jihad Afghan. Buku ini memang menceritakan kisah nyata tentang berbagai karamah dalam kancah jihad Afghanistan.
Buku ini tentu saja akan menjadi kisah yang menggugah sekaligus menguatkan keimanan kita semua akan kewajiban jihad dan besarnya pahala yang akan diterima. Buku ini juga akan menambah keyakinan kita semua dan membuat kita 'melek' akan karamah dan kemuliaan yang Allah SWT berikan kepada para mujahid.
Berikut sebagian contoh karamah-karamah tersebut :
 "Berkali-kali aku menyaksikan burung-burung itu. Mereka datang dan terbang di bawah pesawat-pesawat musuh untuk melindungi mujahidin dari serangan mereka."
"Pernah kami diserbu oleh pasukan tank sebanyak 120-an buah dan itu pun masih ditambah mobil yang banyak jumlahnya. Apesnya, peluru kami tiba-tiba habis. Maka kami hanya bisa pasrah seandainya nanti tertangkap dan menjadi tawanan. Satu-satunya jalan bagi kami hanya kembali kepada Allah SWT dan berdoa memohon pertolongan-Nya. Namun sekonyong-konyong, rentetan senjata mesin dan lontaran bom menyerbu dan menghujani barisan tentara komunis. Serangan itu begitu mendadak dan mengepung mereka dari segala arah, sehingga tentara Komunis pun tak berkutik dan akhirnya menyerah kalah. Padahal saat itu tidak ada seorangpun selain kami. Itu adalah malaikat."
"Kami bersama 3000 mujahid berada di sebuah markas militer, tiba-tiba datang pesawat musuh seraya menjatuhkan kurang lebih 300 bom. Namun tidak ada satu pun bom-bom itu meledak. Selanjutnya kami angkut bom-bom itu ke Kuwaitah di Pakistan yang dihuni para mujahidin."
Subahanllah....Allahu Akbar!
Syekh Abdullah Azzam, Sang Legendaris Penyemangat Jihad
Dr. Abdullah Azzam, dalam buku "Ayatur Rahman fii Jihadil Afghan" mengulas ragam karamah dan keajaiban yang dialami mujahidin Afghan. Tidak pelak lagi, buku ini telah mengajak ribuan pemuda Islam untuk berangkat jihad ke Afghanistan. Mereka ingin benar-benar menjadi saksi keajaiban itu.
Dalam buku tersebut juga terdapat cerita tentang dua puluhan orang mujahidin yang sukses membuat ribuan pasukan Rusia bersenjata lengkap, kocar-kacir. Atau kisah seorang bocah yang memamerkan korek api di depan tank Rusia yang sudah siap tembak. Mereka juga lari terbirit-birit. Atau kisah satu kuadron jet tempur Rusia yang jatuh karena tembakan sebuah pistol yang dibumbui kalimat takbir, Allahu Akbar!!!.
Seorang mujahidin bernama Abdulmannan menceritakan pengalaman yang dialami salah seorang rekannya. "Dalam sebuah pertempuran di batas desa, seorang mujahid bernama Amirjan gugur. Musuh berhasil menghalau kami dan memasuki desa. Kemudian putra Amirjan yang masih berumur tiga tahun keluar rumahnya dengan membawa korek api lalu menghadap tank musuh yang sedang berjalan. Komandan pasukan musuh bertanya apa maksud anak kecil itu menghadap tanknya. "Si kecil ini hendak membakar tank kita dengan korek apinya," kata sang prajurit.

Keberanian lain yang dikaruniakan Allah pada para mujahidin Afghan juga terwujud ketika pasukan komunis dengan persenjataan lengkap dan tank-tanknya mengepung sebuah masjid yang dijadikan tempat berlindung para mujahidin. Kemudian datanglah seorang wanita ke depan masjid dan berdoa, "Ya Allah, apabila Engkau akan memberikan kekalahan pada para mujahidin yang ada di dalam sana. Maka jadikanlah aku sebagai tumbal untuk menyelamatkan mereka." Benar saja, wanita itu tewas diberondong peluru tentara musuh dan para mujahidin bisa menyelamatkan diri.

Maulawi, salah seorang komandan mujahidin, menuturkan peristiwa luar biasa yang dialaminya. Di daerah Syathura, mujahidin yang hanya berkekuatan 25 orang digempur oleh musuh yang berkekuatan ribuan orang. Pertempuran sengit terjadi selama empat jam, dengan kemenangan di pihak mujahidin. Musuh yang tewas sebanyak 80 orang dan 26 tertawan. Maulawi bertanya kepada salah seorang tawanan, "Kenapa kalian cepat sekali menyerah?" Sang tawanan itu berkata, "Pasukan tuan dengan senapan mesin buatan Amerika menghujani kami dengan bom dari empat penjuru mata angin, bagaimana kami bisa menang dalam pertempuran." Maulawi mendengarkan jawaban itu dengan penuh heran. Sebab, pasukannya hanya memakai senapan sederhana, bukan meriam, apalagi senapan mesin buatan Amerika. Dan ia hanya menyerang dari satu arah, bukan empat arah.
Subhanallah, demikianlah karamah Allah turun di bumi jihad Afghanistan. Kisah nyata yang ditulis oleh Syekh Abdullah Azzam, sang legenda penyemangat jihad dan dituturkan oleh jalur riwayat yang benar dari orang-orang yang jujur dan mengalaminya sendiri. Maka, sebuah karunia yang besar jika kita bisa ikut menyaksikan dan membaca kisah-kisah nyata tersebut, sebagai sebuah berita gembira yang mengisyaratkan kemenangan mereka, para mujahidin. Insya Allah!
Wallahu'alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)
Dapatkan buku Ayatur Rahman Fii Jihadil Afghan di :
Islamic City Bookstore
Harga : Rp. 30.000,-
Harga di Islamic City : Rp 27.000,-
Format Pemesanan : Ketik "JudulBuku" "Jumlah" "Alamat Pemesanan"
Kontak segera Islamic City Bookstore : 021-7490690, SMS 021-99966357, 021-95588665
Pembelian bisa transfer ke Rekening Islamic City, Bank Syariah Mandiri, a.n Hendra Setiadi, qq Islamic City, No Rek : 0177068031
Info lengkap klik di : www.theislamiccity.com
 
 
Leia Mais
 
Template designed using AgungKarebaTemplate Cinemateca, Criado Por: AgungKareba.