Tukang pijat tuna netra sudah biasa, tapi lain halnya dengan tukang pijat singa. Itulah yang dilakukan oleh Alex Larenty.
Ia memijat singa yang ada di Lion Park, Afrika Selatan. Ia memijat seekor singa yang bernama Jamu dan nampaknya Jamu (Singa 9 tahun) sangat menikmati pijatan Alex.
Alex sendiri tidak merasa takut, sebab hal itu sudah biasa dilakukannya dan ia merasa telah menjalin kontak batin dengan singa tersebut sehingga ia begitu akrab dengan Jamu. Nampak pada gambar singa lain juga nampak tidak terganggu akan kehadiran Alex di dekatnya.
Ia terlihat santai dan tidak takut meskipun bersentuhan langsung dengan banyak raja hutan. Ia juga menggelitik jari jemari salah satu singa bernama, Jamu yang beratnya mencapai 250 kilogram itu.
“Mereka amat menyukai ritual ini (jari kaki yang digelitik),” ujar pria yang berimigrasi dari Afrika ke Oxfordshire itu. Memang benar, Jamu terlihat amat menikmati ritual itu. Tak jarang juga hewan berbulu lebat itu merem melek karena keasyikan.
Menurut pawang hewan itu, berdekatan dengan hewan buas kuncinya adalah kepercayaan dan rasa percaya diri. Ia juga menambahkan kalau kedekatan dengan hewan buas itu tidak serta merta di dapat.
Ia membutuhkan waktu untuk bisa berdekatan sangat intim. Menurutnya hewan bisa merasakan apakah objek yang mendekat itu mengancam mereka atau tidak.
“Mereka memang senang digelitik dan senang di garuk-garuk. Ini adalah permainan yang paling mereka suka,” ujarnya.
Ia memijat singa yang ada di Lion Park, Afrika Selatan. Ia memijat seekor singa yang bernama Jamu dan nampaknya Jamu (Singa 9 tahun) sangat menikmati pijatan Alex.
Alex sendiri tidak merasa takut, sebab hal itu sudah biasa dilakukannya dan ia merasa telah menjalin kontak batin dengan singa tersebut sehingga ia begitu akrab dengan Jamu. Nampak pada gambar singa lain juga nampak tidak terganggu akan kehadiran Alex di dekatnya.
Ia terlihat santai dan tidak takut meskipun bersentuhan langsung dengan banyak raja hutan. Ia juga menggelitik jari jemari salah satu singa bernama, Jamu yang beratnya mencapai 250 kilogram itu.
“Mereka amat menyukai ritual ini (jari kaki yang digelitik),” ujar pria yang berimigrasi dari Afrika ke Oxfordshire itu. Memang benar, Jamu terlihat amat menikmati ritual itu. Tak jarang juga hewan berbulu lebat itu merem melek karena keasyikan.
Menurut pawang hewan itu, berdekatan dengan hewan buas kuncinya adalah kepercayaan dan rasa percaya diri. Ia juga menambahkan kalau kedekatan dengan hewan buas itu tidak serta merta di dapat.
Ia membutuhkan waktu untuk bisa berdekatan sangat intim. Menurutnya hewan bisa merasakan apakah objek yang mendekat itu mengancam mereka atau tidak.
“Mereka memang senang digelitik dan senang di garuk-garuk. Ini adalah permainan yang paling mereka suka,” ujarnya.