ARMENIA (voa-islam): Seorang jurnalis Rusia "André Gelavljev" mengungkapkan kejahatan keji yang dilakukan oleh Armenia terhadap sebuah masjid bersejarah di provinsi "Najornue Karabakh", di mana orang Armenia mengubah masjid ini menjadi kandang babi dan sapi.
wartawan Rusia tersebut mengatakan bahwa masjid ini terletak di Kota lama Azeri di bawah pendudukan Armenia, di bangun di awal tahun 1870 oleh arsitek Shafi Khan Alaqrabagb.
Armenia tuduh Turki lakukan kejahatan "genosida":
Komite Hubungan Luar Negeri di DPR Amerika telah menyetujui rancangan resolusi yang menganggap pembunuhan tentara Turki terhadap rakyat Armenia selama Perang Dunia I sebagai kejahatan "genosida."
Turki mengungkapkan protesnya setelah pemungutan suara Komite Parlemen, juga memanggil duta besarnya di Washington untuk konsultasi.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak melakukan tindak pidana yang dituduhkan, dia menambahkan bahwa keputusan Komite Senat US akan merusak hubungan antara kedua negara.
Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan Turki tidak akan "bertanggung jawab atas konsekuensi negatif yang diakibatkan resolusi."
Menteri Luar Negeri As mengatakan: "Kami menentang resolusi ini. Kami sekarang yakin bahwa Kongres Amerika Serikat tidak akan mengambil keputusan dalam hal ini."
(ar/islammemo)
wartawan Rusia tersebut mengatakan bahwa masjid ini terletak di Kota lama Azeri di bawah pendudukan Armenia, di bangun di awal tahun 1870 oleh arsitek Shafi Khan Alaqrabagb.
Armenia tuduh Turki lakukan kejahatan "genosida":
Komite Hubungan Luar Negeri di DPR Amerika telah menyetujui rancangan resolusi yang menganggap pembunuhan tentara Turki terhadap rakyat Armenia selama Perang Dunia I sebagai kejahatan "genosida."
Turki mengungkapkan protesnya setelah pemungutan suara Komite Parlemen, juga memanggil duta besarnya di Washington untuk konsultasi.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya tidak melakukan tindak pidana yang dituduhkan, dia menambahkan bahwa keputusan Komite Senat US akan merusak hubungan antara kedua negara.
Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan Turki tidak akan "bertanggung jawab atas konsekuensi negatif yang diakibatkan resolusi."
Menteri Luar Negeri As mengatakan: "Kami menentang resolusi ini. Kami sekarang yakin bahwa Kongres Amerika Serikat tidak akan mengambil keputusan dalam hal ini."
(ar/islammemo)