Banyak opini-opini miring yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam dan Aqidah ummat. Salah satu propaganda mereka ialah dengan mengatakan bahwa Ummat Islam itu menyembah batu (hajar aswad). Benarkah tuduhan itu?
Bantahan:
Islam tidak pernah menganggap bahwa hajar aswad adalah tuhan, melainkan batu yang berasal dari surga. Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. (HR. Tirmidzi).
Dalam ritual ibadah haji, mencium hajar aswad merupakan tindakan mengikuti apa yang dilakukan Rasulullah SAW karena batu itu adalah batu mulia yang berasal dari surga. Umar Bin Khatab mengatakan: “Sesungguhnya aku tahu bahwa engkau adalah batu yang tidak membahayakan, dan tidak pula dapat memberi manfaat. Seandainya aku tidak melihat Rasulullaah SAW menciummu, maka sekali-kali aku tidak akan menciummu.” (HR. Bukhari). Jadi sangat jelas, umat Islam tidak pernah menganggap bahwa hajar aswad adalah Tuhan (Allah SWT).
Sekuat apapun mereka mencoba menghancurkan Islam, niscaya musuh-musuh Islam tersebut akan mengalami kesia-siaan. Karena Allah SWT telah menegaskan:
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci; Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (QS Ash-Shaff : 8-9).
Ali Musttofa.online