Royal Marines, angkatan laut Inggris yang sedang bertugas di Afghanistan kini menjadi pihak pertama dari militer Inggris yang akan menggunakan senapan baru untuk target-target berjarak jauh.
Anggota dari komando 40 Royal Marine yang mendapat tugas di garda depan memang secara mendesak membutuhkan senapan khusus penembak jitu untuk bertempur dengan Taliban di medan-medan berbahaya, seperti di Sangin, propinsi Helmand, Afghanistan bagian selatan.
Senjata semi otomatis baru tesebut berkaliber 7.62 mm, lebih besar dari senapan standar SA80 milik angkatan darat Inggris dengan kemampuan yang lebih akurat untuk obyek-obyek berjarak jauh.
Lebih dari 400 pucuk senjata telah disiapkan untuk para prajurit Royal Marine. Dalam pembelian senjata tersebut, pemerintah Inggris telah menghabiskan anggaran sebesar 1.500.000 £ (sekitar 20 milyar, red.).
Anggota dari komando 40 Royal Marine yang mendapat tugas di garda depan memang secara mendesak membutuhkan senapan khusus penembak jitu untuk bertempur dengan Taliban di medan-medan berbahaya, seperti di Sangin, propinsi Helmand, Afghanistan bagian selatan.
Senjata semi otomatis baru tesebut berkaliber 7.62 mm, lebih besar dari senapan standar SA80 milik angkatan darat Inggris dengan kemampuan yang lebih akurat untuk obyek-obyek berjarak jauh.
Lebih dari 400 pucuk senjata telah disiapkan untuk para prajurit Royal Marine. Dalam pembelian senjata tersebut, pemerintah Inggris telah menghabiskan anggaran sebesar 1.500.000 £ (sekitar 20 milyar, red.).
Sementara itu, pada hari Senin kemarin, 10 tentara NATO tewas dalam satu hari. Tujuh dari tentara yang tewas tersebut adalah tentara Amerika, satu tentara lain merupakan tentara swasta sewaan yang disewa untuk melatih tentara Afghanistan.
[muslimdaily.net/yn]