Dari Qatadah ra, dari Anas ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.’ (HR. Bukhari)

Minggu, 27 Juni 2010

Jaringan Sonata akan serang polisi

Abdullah Sunata
Abdullah Sonata sudah pernah dihukum dalam kasus terorisme
Jaringan Abdullah Sonata berencana menyerang acara ulang tahun Polri dan kedutaan besar asing, kata polisi.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polisi Edward Aritonang mengatakan, kelompok Abdullah merencanakan aksi balas dendam atas operasi Densus Antiteror 88.
"Mereka merencanakan penyerangan pada 1 Juli 2010 saat perayaan Hari Bhayangkara," kata Edward dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jumat siang (25/6).
Keenam tersagka pelaku tindak pidana terorisme yang ditangkap adalah Abdullah Sonata, Heri Ansori alias Sogir, Medi alias Budiyanto (ayah Sogir), Agus Mahmudi, Bintang Juliardi, Sofjan Tasuri, dan Yuli Harsono (tewas)
Edward mengatakan jaringan Abdullah Sonata juga berencana menyerang kantor kedutaan besar salah satu negara Eropa di Jakarta.
Personel Densus 88 menangkap Abdullah Sonata alias Arman Kristianto Rabu malam. Dia adalah buron penting dalam daftar terorisme aparat keamanan Indonesia ditangkap ketika menumpang bis di Jawa Tengah.
Sonata dijatuhi hukuman penjara lima tahun karena ikut dalam serangan bom di kedutaan besar Australia di Jakarta pada tahun 2004 yang menewaskan 10 orang.

Delapan rangkaian bom

Polisi memperlihatkan foto senjata yang disita dari kelompok 
Abdullah Sonata
Polisi memperlihatkan foto senjata yang disita dari kelompok Sonata
Dalam keterangan pers hari Jumat, Edward menyatakan Sonata memiliki peran penanggung jawab awal pelatihan militer di Aceh, menentukan lokasi latihan, merekrut anggota latihan militer dan memasok senjata api, serta menyembunyikan pelaku bom Bali I, Dulmatin.
Dalam operasi penangkapan terhadap kelompok Sonata, Polisi juga menyita sejumlah senjata dan delapan rangkaian bom yang siap untuk diledakan.
"Dari tersangka Anshori atau Sogir petugas menemukan pistol Walter dan amunisi kaliber sembilan mm dan sejumlah rangkaian elektronik untuk menyiapkan bom peledak, rangkaian yang siap pakai, " kata Edward.
"Jumlahnya sekitar delapan rangkaian bom yang siap digunakan, penyidik masih mengejar kemungkinan adanya rangkaian yang lain."
Para tersangka ini diduga akan menggunakan amunisi, senjata dan rangkaian bom untuk melakukan penyerangan terhadap polisi dan sebuah kedutaan besar negara Eropa di Jakarta.

Terpengaruh di penjara

Dari operasi penangkapan terhadap enam tersangka pelaku tindak pidana terorisme ini, polisi juga berhasil mengungkap kasus terbunuhnya tiga anggota mereka di Purworejo dan Kebumen.
Edward Aritonang menjelaskan mereka menduga Yuli Harsono, 33 tahun, salah satu tersangka yang tewas dalam operasi ini terlibat dalam penembakan terhadap tiga anggota polisi tersebut.
Setelah menyelesaikan hukuman dia [Yuli Harsono] bergabung dengan jaringannya Sogir
Edward Aritonang
Yuli adalah tersangka yang pernah menjadi anggota TNI berpangkat Prajurit Satu dan melakukan desersi setelah terlibat penjualan amunisi.
Dia sempat menjalani penahanan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin Bandung Jawa Barat bersama dengan narapidana kasus bom Cimanggis tahun 2004, Oman Abdurahman.
Polisi mencurigai Yuli direkrut masuk ke dalam kelompok Abdullah Sonata oleh Oman Abdurahman ketika menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan tersebut.
"Yuli Harsono ini berteman dekat dengan Oman Abdurahman, dia sementara diduga masuk ke dalam jaringan ini saat berada di LP tersebut. Setelah menyelesaikan hukuman dia bergabung dengan jaringannya Sogir," kata Edward.
Polisi menurut Edward tidak punya kewenangan untuk terus mengawasi keberadaan para terpidana kasus terorisme yanga berada di Lembaga Pemasyarakatan.
Menurutnya harus ada kajian lanjutan untuk menghentikan perkembangan kejahatan tindak pidana terorisme.
"Kita perlu mencegah agar teror ini tidak berkembang. Kita harus berpaling ke Lembaga Pemasyarakatan untuk menemukan sistem metode baru agar pembinaan para narapidana betul-betul tidak jadi tempat sekolah."
Meski sudah menangkap Abdullah Sonata dan kelompoknya, Polisi mengatakan ancaman aksi terorisme di Indonesia belum selesai.
Sejumlah tokoh yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror lainnya seperti Umar Patek sejauh ini masih terus diburu Polisi.
Dia diduga ikut mengetahui aksi pelatihan sejumlah teroris di Aceh beberapa waktu lalu.
Leia Mais

Puisi 'Hak Guna Kelamin yang Dicuri' untuk Ariel, Luna Maya dan Cut Tari

JAKARTA (voa-islaml.com)– Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengekspresikan bahaya dan kebodohan pelaku seks bebas yang direkam dalam video bertitel ‘Ariel, Luna Maya dan Cut Tari.’ Penyair kondang Taufik Ismail menuangkan kejahatan gerakan kebebasan syahwat yang bisa menghancurkan moral bangsa, dalam sebuah puisi religius.

Dalam seruan penghapusan pornografi yang disebut “Deklarasi Menteng” yang dilakukan di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jakarta, Jumat (25/6/2010), Taufik membacakan puisi yang patut direnungkan oleh Ariel Peterpan dan para penggemarnya. Inilah petikannya:
GERAKAN SYAHWAT MERDEKA
(Atau tentang rasa malu yang redup tenggelam di tanah air kita)

Reformasi sebagai gelombang raksasa
Membawa perubahan politik dahsyat satu dasawarsa
Dan menumpang masuklah penghancur nilai-nilai luhur bangsa,
Penumpang destruktif pelaksana
Dengan ciri kerja gabungan utama:
Permisif: serba boleh
Adiktif: serba kecanduan
Brutalistik: serba kekerasan
Transgresif: serba melanggar aturan
Hedonistik: serba mau enak, foya-foya
Materialistik: serba benda, diukur

Dan mereka bekerja dengan leluasa,
karena tidak ada rasa malu lagi dalam panca indera

Dengan mengusung nilai permisif, serba boleh begitu-begini
Hak orang lain diambil, tanpa rasa malu lagi
Populernya ini disebut korupsi
Dan menjadilah negeri ini menduduki papan atas di dunia koruptif kini
Karena rasa malu terkikis nyaris habis

Nilai permisif yang serba boleh itu
menyebabkan hak penggunaan kelamin orang lain
Diambil dicuri tanpa rasa risih
Karena rasa malu sudah sangat erosi
...Nilai permisif yang serba boleh itu menyebabkan hak penggunaan kelamin orang lain diambil dan dicuri tanpa rasa risih...
Perilaku adiktif, serba kecanduan di negeri kita ini
Melingkupi alkohol, nikotin, narkotika dan pornografi
Dilakukan orang karena rasa malu yang makin kerdil mengecil

Tingkah laku brutalistik, serba kekerasan
Menyebabkan wajah Indonesia tak lagi ramah dan sopan

Sedikit-sedikit murka, kepalan teracung, kata-kata nista
Menggoyang pagar, merusak kantor, membakar kendara
Bringas, ganas, sampai membunuh sesama bangsa
Begitulah rasa malu sudah habis dan sirna

Kelakuan transgresif, serba melanggar peraturan
Mengakunya progresif, pelopor kemajuan
Tapi sejatinya transgresor, melangkahi merusak tatanan
Mendobrak tabu kepada yang muda diajarkan
Karena rasa malu sudah hancur berantakan

Perilaku hedonistik, serba mau enak dan foya-foya
Memperagakan kekayaan di lautan kemiskinan
Empati jadi direduksi luar biasa
Karena rasa malu sudah raib ke angkasa

Kelakuan materialistik, serba benda
Segala aspek kehidupan diukur dengan uang semata
Cengkeramannya makin terasa dalam perilaku hidup kita
Karena rasa malu akan kita cari kemana

Inilah adegan kehancuran budaya bangsa kita
Salah satu sebab utama, dari banyak faktor yang dapat dieja
Yang sepatutnya kita sebut sambil menangis

Di dalam praktik di masyarakat kita hari ini
Terutama berlangsung sejak Reformasi
Tak ada sosok dan bentuk organisasi resminya
Tapi jaringan kerjasamanya mendunia,
Kapital raksasa mendanainya,
Ideologi gabungan melandasinya
Dengan gagasan neo-liberalisme sebagai lokomotifnya
Dan banyak media massa jadi pengeras suaranya
Dan tak ada rasa malu dalam pelaksanaannya
Inilah Gerakan Syahwat Merdeka
Dan pornografi salah satu komponen pentingnya.

[taz/viv]
Leia Mais
 
Template designed using AgungKarebaTemplate Cinemateca, Criado Por: AgungKareba.