Dari Qatadah ra, dari Anas ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.’ (HR. Bukhari)

Minggu, 30 Mei 2010

Rambut Gimbal Terpanjang di Dunia (pic)

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com


haxims.blogspot.com


haxims.blogspot.com


haxims.blogspot.com


all-misteri.blogspot.com
Leia Mais

Jibriel Tegaskan dirinya Seorang Jurnalis, Bukan Teroris

Jibriel juga menyisipkan nasehat kepada majelis hakim agar dapat berlaku adil dalam memutuskan vonis hukuman
Hidayatullah.com--Menanggapi tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang diketuai Firmansyah pekan lalu yang menuntutnya pidana kurungan 7 tahun, M Jibriel Abdurrahman membacakan pledoi(pembelaan) dirinya yang dia beri judul "Saya Seorang Jurnalis Bukan Teroris" di PN Jakarta Selatan, Kamis, 27 Mei 2010. Pledoi setebal 49 halaman tersebut dibacakan M Jibriel selama kurang lebih 2 jam.

Di akhir pledoinya, M Jibriel berharap majelis hakim membebaskan dirinya dari jerat dan tuduhan jaksa dan menjatuhkan vonis hukum yang adil dan ringan di atas yang paling ringan. Akankah majelis hakim memenuhi harapan tersebut?

Kesempatan pertama pembacaan pledoi dilakukan oleh M Jibriel. Dengan lancar, fasih, dan meyakinkan, M Jibriel mulai membacakan pledoi yang diawali dengan kutipan ayat-ayat Al Qur'an dan sholawat kepada Nabi Saw. Beberapa hal penting dalam pledoi tersebut adalah penegasan bahwa dirinya adalah seorang jurnalis dan bukanlah teroris. Dengan demikian, penangkapan dirinya sampai saat ini merupakan sebuah upaya sistematis dalam membungkam media Islam, yakni Ar Rahmah Media, yang dipimpinnya.

"Ketika tidak ada satu kelompok pun di dalam negeri yang menyuarakan gerakan jihad secara obyektif, dan menginformasikan pada masyarakat tentang stigma terorisme di seluruh dunia, saat itulah munculnya media on line arrahmah.com ini, mewakili jeritan hati orang-orang yang disakiti karena keyakinannya, dan dilenyapkan dari kehidupan ini sebelum jelas apa dosa dan kesalahannya," katanya.

Ia juga menegaskan misi utama medianya bukan sebagai media terorisme,tetapi sebagai penyeimbang berita-berita kaum Muslimin"Ar Rahmah Media yang didirikan pada tahun 2006, misi utamanya adalah sebagai penyeimbang berita-berita kaum muslimin dan jihad internasional yang selama ini didominasi media Barat."imbuhnya.

Jibriel dengan tegas mempertanyakan JPU apakah tindakannya itu disebut teroris?:

"Apakah sikap dan tindakan kami memberi pencerahan kepada masyarakat luas seperti ini dikategorikan sikap dan tindakan seorang teroris yang kemudian harus dituntut di muka pengadilan dengan tuduhan pelaku teror seperti yang menimpa saya sekarang? Saya yakin, majelis hakim akan dapat menilai pernyataan saya ini secara adil dan obyektif, dan dengan demikian menolak segala tuduhan JPU yang mengaitkan kasus saya ini dengan terorisme."

Kezaliman

Dalam pledoinya, M Jibriel juga menyoroti kezaliman Densus 88 yang tidak hanya dia rasakan, namun juga dirasakan oleh kaum Muslimin lainnya, dan juga keluarga korban kezaliman Densus 88. M Jibriel mengatakan :

"Saya menulis pledoi ini dengan perasaan risau dan dengan suasana batin yang mencekam. Di tempat saya ditahan sekarang, terdapat puluhan tahanan kasus teroris yang dalam kondisi sangat memprihatinkan. Di antara mereka terdapat seorang ibu muda, bernama Putri Munawarah, yang beberapa waktu lalu melahirkan bayinya di dalam tahanan. Ibu muda, istri dari tersangka  bernama Adib Susilo yang ditembak mati oleh Densus 88 dalam peristiwa penggerebegan di Solo, 17 September 2009, melahirkan bayinya tanpa disaksikan ayahnya. Keadaannya sungguh memilukan, karena dia ditahan bukan karena tindakan teror yang dilakukannya, melainkan karena dia istri dari seorang laki-laki yang disangka teroris. Tragisnya, berdasarkan sangkaan itu pula kemudian ia ditembak mati di depan anak-anak dan istrinya sendiri."

"Selain ibu muda Putri Munawarah, di luar tembok penjara terdapat ratusan istri dan anak-anak mereka yang dibunuh dan dipenjara ayahnya karena sangkaan kasus teroris, merintih menahan keperihan ditinggal orang yang dicintainya. Pada saat bayangan-bayangan keluarga orang-orang yang dipenjara meliputi pikiranku, aku tenggelam dalam gelombang masa lalu dari sejarah perjuangan ummat Muhammad Saw. Rasulullah Saw pernah menyaksikan shahabatnya Amar bin Yasir dan kedua orang tuanya sedang disiksa; beliau tidak dapat berbuat apa-apa kecuali mengatakan kepada mereka: "Bersabarlah wahai keluarga Yasir, karena sesungguhnya balasan kalian adalah surga"."

Para pengunjung sidang, khususnya para Muslimah tak kuasa menahan haru mendengarkan penuturan M Jibriel. Apalagi saat M Jibriel membacakan senandung pelipur lara yang ditulis oleh seorang mujahid, Hasyim ar Rifai, yang berjudul "Senandung Janda Seorang Syahid Menina-bobokkan Putranya", terdengar isak tangis haru pengunjung. Allahu Akbar!

Akhirnya, setelah dibacakan kurang lebih 2 jam lamanya, Pledoi M Jibriel diakhiri dengan sebuah harapan tertuju kepada majelis hakim agar dapat membebaskan dirinya dari jerat dan tuduhan jaksa dan menjatuhkan vonis hukum yang adil dan ringan di atas yang paling ringan.

Jibriel juga menyisipkan nasehat kepada majelis hakim agar dapat berlaku adil dalam memutuskan vonis hukuman.

"Takutlah akan suatu hari nanti, dimana setiap orang akan dimintai pertanggung jawabannya, seperti tertera di dalam Al-Qur'an, bahwa kelak di akhirat: "Tiap-tiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. " (Qs. Al-Muddatsir, 74:38)."

"Tegakkanlah keadilan yang seadil-adilnya tanpa terpengaruh oleh intervensi dari kuasa elit politik yang ada di atasnya. Berusahalah untuk menepati firman Allah Swt untuk berlaku adil."

Dalam bagian akhir pledoinya, M Jibriel juga menuntut dikembalikannya inventaris Ar Rahmah Media yang telah disita secara zalim oleh Densus 88, berupa lap top, CPU, dan beberapa berkas-berkas kantor. Pledoi ditutup dengan doa yang sangat menyentuh dan diamini oleh sebagian besar peserta sidang. Sidang akan dilanjutkan hari Selasa minggu depan, 1 Juni 2010 dengan agenda pembacaan pledoi dari kuasa hukum. Media Arrahmah.com sendiri menyajikan pledoi M Jibriel secara utuh dan dapat diakses secara umum disitusnya.[ bil/hidayatullah.com]
Leia Mais

Tikus Menyelonong Saat Obama Pidato

TEMPO Interaktif, Washington -Pemandangan tidak biasa terjadi ketika Presiden Barack Obama memberi keterangan pers kepada wartawan di Rose Garden di luar Oval Office, Washington DC, Amerika Serikat. Saat Obama memberikan keterangan pers, seekor tikus menyelonong melintasi tangga di bawah podium Obama.

haxims.blogspot.com

Ketika para pewarta foto memotret Obama, tak ayal tikus itu ikut terabadikan. Tikus tersebut ternyata juga sempat terekam kamera televisi sebelum Obama memberikan keterangan pers. Klik ini untuk melihat kejadian tersebut.

Obama sendiri memberikan keterangan pers setelah Senat Amerika Serikat, Rabu (19/5), meloloskan rancangan undang-undang yang merupakan reformasi finansial terbesar di Amerika.

Setelah Obama masuk kembali ke Oval Office, debat soal jenis tikus tersebut mencuat. "Saya rasa itu bukan rat (tikus besar)," ujar Russel Link, seorang biolog dari Washington State Department of Fish and Wildlife. "Itu bisa dilihat dari ekornya yang pendek yang biasanya sama dengan panjang tubuhnya."

haxims.blogspot.com

Usai melihat foto binatang pengerat tersebut, Link mengatakan, "Dugaan saya itu adalah vole, yang biasa disebut tikus padang rumput."

Kejadian seperti itu bukan yang pertama kali terjadi di Gedung Putih. Pekan lalu, para juru kamera televisi menemukan seekor tikus ketika Obama akan memberikan pernyataan tentang tumpahan minyak.

Kawasan khusus wartawan di belakang Gedung Putih pun sempat disambangi seekor tikus yang menjadi pusat perhatian. Namun, itu terjadi sebelum proyek pemugaran di Gedung Putih saat Presiden George Walker Bush masih berkuasa.

Pejabat kota Washington DC acap kali memperingatkan populasi tikus yang meningkat pada saat sampah warga menumpuk di musim panas.all-mistery.blogspot.com
Leia Mais

Mengintip Isi di Dalam Piramida

Piramid atau piramida adalah konstruksi bangunan yang sudah digunakan sejak lama oleh bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya, digunakan sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan).
Piramida dalam sejarah
haxims.blogspot.com

Dalam sejarah konstruksi bangunan piramida digunakan sudah sejak lama. Bangsa bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya dikenal menggunakan bangunan piramida sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan) selain ada dugaan sebagai tempat penimbunan (gudang) pangan sejak zaman Nabi Yusuf ketika persiapan menghadapi musim paceklik ataupun tempat penyimpanan harta.
Di beberapa daerah di Indonesia, dikenal bangunan yang memiliki konstruksi mirip piramida di antaranya penden berundak yang dikatakan sebagai prototipe piramida, maupun candi candi diantaranya yang mirip dengan konstruksi piramida adalah candi sukuh bahkan Candi Borobudur bisa dikatakan merupakan bentuk konstruksi piramida yang dimodifikasi
Beragam analisis tentang digunakannya konstruksi piramida. Ada yang menyebutnya sebagai bangunan warisan UFO dengan alasan terdapat bangunan mirip piramida ditemukan di Mars yang berada satu lintang derajat yang sama dengan lintang derajat di Bumi, ada pula yang mengatakan peninggalan peradaban Atlantis dan sebagian lagi mengatakan bahwa konstruksi piramida digunakan dengan alasan bahwa pada peradaban lampau, manusia mengalami kesulitan untuk membuat konstruksi kubah. Oleh karena itu digunakanlah konstruksi piramida untuk mempermudah. Konstruksi kubah sendiri baru digunakan pada masa Romawi dengan konstruksi pelengkung pada bangunan betonnya dan Romawi Timur yang disempurnakan pada masa peradaban Islam
haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.com

haxims.blogspot.comhaxims.blogspot.com
Leia Mais

'Semakin Panik Israel, Semakin Lucu'

Insani Yardim Vakfi (IHH) akui semakin banyak skenario ancaman Israel
Hidayatullah.com & Sahabat Al-Aqsa--Di Atas Mavi Marmara—Setelah hampir 20 jam lamanya Mavi Marmara dalam keadaan stationary (diam) di posisi 180 mil dari pantai Gaza, Presiden Insani Yardim Vakfi (IHH) Fahmi Bulent Yildirim mengakui menerima berbagai skenario ancaman Israel terhadap kafilah kemanusiaan Freedom Flotilla.

Termasuk dalam ancaman itu adalah bahwa pasukan bersenjata Israel akan menembakkan gas air mata  dan memaksa masuk ke dalam kapal dalam usaha mencegah kafilah mencapai Gaza. “Kalau skenario ini yang mereka ambil, kami sudah siap,” ujar Bulent di media room Mavi Marmara.

“Pertahanan kita sederhana dan basic. Mereka tidak boleh masuk kapal ini. Kalau mereka memaksa terus, maka itu artinya mereka melanggar hukum internasional.”

Ketika ditanya apa modal Freedom Flotilla mencegah masuknya pasukan Israel ke dalam kapal, Bulent menjawab, “Kita tidak punya senjata apa pun di sini, bahkan sebatang paku pun tidak. Tapi kita punya kemauan.”

Bulent mengingatkan bahwa penumpang termuda di atas Mavi Marmara adalah seorang bayi di bawah usia satu tahun, dan seorang lagi anak berusia delapan tahun, yang adalah anggota keluarga Anak Buah Kapal (ABK).

“Sejauh ini semua pernyataan yang datang dari Israel bersifat negatif dan justru merugikan Israel sendiri… Apa pun keputusan Israel saat ini, mereka dalam posisi sulit. Kalau dia menerima kita masuk, maka dia akan malu tetapi kalau dia menolak kita masuk ke Gaza pun Israel akan harus berhadapan dengan tekanan internasional.”

Kalau Israel memang negara demokratis sebagaimana pengakuannya selama ini, maka “Israel harus mengizinkan kita masuk, karena kita hanya membawa bantuan kemanusiaan.”

Namun Israel adalah sebuah negara yang didirikan lewat agresi militer dan banyak aksinya yang berdasar pada arogansi dan pameran kekuatan militer.

“Kita akan terus maju dan kita akan masuk ke Gaza. Palestina bukan sekedar urusan Palestina, Laut Tengah ini bukanlah satu-satunya wilayah yang terpengaruh oleh masalah ini. Seluruh dunia akan terpengaruh (oleh situasi ini) mulai dari Jakarta sampai Kuala Lumpur sampai London sampai Islamabad.”

“Kalau sampai terjadi sesuatu pada kafilah ini, seluruh dunia akan bersatu memprotes. Terlalu mahal harga yang akan harus Israel bayar kalau dia mencegah kita masuk. Israel akan harus mempertanggungjawabkan ini kepada seluruh dunia.”

Lucu


Menurut Bulent, semakin lama Israel terus membuat pernyataan-pernyataan yang semakin lucu mengenai Freedom Flotilla – bahkan di saat seisi dunia memandang dan mengetahui situasi yang sesungguhnya. “Ironisnya adalah bahwa Israel, dengan seluruh kekuatan militernya itu, terus saja memperlakukan Gaza dengan cara seperti ini dan terus mempersulit kita masuk. Kami ini organisasi kemanusiaan, harusnya kami yang merasa ngeri dan takut karena perlakuan Israel ini. “

Terlepas dari semua ancaman itu, kata Bulent, “kita akan berhasil masuk Gaza Insya-Allah.”

Timeframe


Menurut Bulent, diamnya Freedom Flotilla di posisinya sekarang ini masih ada di dalam kerangka waktu yang diperkirakan oleh IHH sejak awal. Dikabarkan bahwa pada saat ini sejumlah anggota parlemen dari sejumlah negara pendudung kafilah ini masih mengalami kesulitan untuk menyusul dan bergabung dengan Mavi Marmara.

Saat ini mereka berada di antara Cyprus Yunani dan Cyprus Turki dan “kami masih menanti.” Bulent meminta agar semua di atas kapal “bersabar dan kita lihat nanti bagaimana perkembangannya.”

Termasuk dalam negara-negara yang sudah disebutkan mendukung kafilah Freedom Flotilla adalah Prancis, Brazil, Chile, Italia, Meksiko, Belgia dan beberapa negara Eropa lainnya. “Namun kami masih menunggu dukungan dari negara-negara lain.”

Ketika ditanya kemungkinan PBB campur tangan dengan cara memeriksa berbagai barang bawaan serta penumpang Freedom Flotilla, Bulent menjawab, “Kami tidak akan pernah mengizinkan Israel masuk dan memeriksa kami. Kalau PBB, kami akan diskusikan lagi nanti.”

“Kami hanya organisasi kemanusiaan yang membawa bantuan. Adalah harapan tulus kami bahwa pada akhirnya situasi krisis ini akan segera diselesaikan dengan baik. Harap Anda semua yakin bahwa tidak akan satu orang di pun di sini akan terluka, tidak akan ada setetes darah pun tertumpah.” [Dzikrullah, Santi Soekanto, Surya Fachrizal/www.hidayatullah.com]
keterangan foto: Bulent (yang di tengah) diapit dua penterjemahnya 
Salurkan Bantuan Anda untuk Palestina melalui; Sahabat Al-Aqsha & Hidayatullah.com
Leia Mais

Seorang Yahudi Relakan Ibunya untuk Gaza

Demi Gaza, ia rela ditangkap dan beresiko dideportasi Israel, dan terancam tak bisa menemui ibunya selama 10 tahun

Hidayatullah.com & Sahabat Al-Aqsha.com--Dron Peiler, Pengurus organisasi European Jews for Justice, mengaku rela dilarang memasuki Israel untuk mengunjungi ibunya. Demikian dikatakannya dalam jumpa pers di press room Kapal Mavi Marmara, 29/5.

Dron mengaku, beberapa hari terakhir ini dia sering diwawancara oleh media Israel, apakah dia tidak takut jika ditangkap oleh tentara Israel. Dron tahu, resiko jika dia ditangkap dan dideportasi oleh Israel, dia akan dilarang untuk memasuki Israel selama sepuluh tahun. Sedangkan ibunya yang berusia 70 tahun masih tinggal di Israel.

“Jadı, saya siap ambil resiko tidak bisa berjumpa dengan ibu saya,” kata Dron yang juga koordinator Ship to Gaza, Swedia inı.

Harapkan keajaiban
Pissias Eusyelos, koordinator Ship to Gaza, Yunani mengatakan, besok 30/5, memasuki fase terakhir misi inı. Meski Israel masih membatu untuk menggagalkan misi kafilah kebebasan Freedom Flotilla merapat ke Gaza, dia masih berharap akan ada keajaiban. "Mungkin Israel akan sadar bahwa mereka harus mengubah strategi," kata Pissias.

Pissias mengatakan, sikap pemerintah Yunani semakin jelas tidak mendukung misi kafilah kebebasan. Sebab itu, katanya, kita harus menentang sistem tersebut. Tapi dia juga mengatakan, hasil kampanye yang dilakukannya didukung mayoritas rakyat Yunani.

"Lebih dari 90 persen rakyat Yunani mendukung kita. Mereka bersama kita," pungkas Pissias. [dzikrullah, Santi Soekanto, Surya Fachrizal/www.hidayatullah.com]
Keterangan foto: Salah satu kegiatan jews for justice
Salurkan Bantuan Anda untuk Palestina melalui; Sahabat Al-Aqsha & Hidayatullah.com
Leia Mais
 
Template designed using AgungKarebaTemplate Cinemateca, Criado Por: AgungKareba.