Dari Qatadah ra, dari Anas ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.’ (HR. Bukhari)

Sabtu, 05 Juni 2010

Keisengan Mengupas Jeruk (pic)

Leia Mais

Memprediksi Wajah Anak Anda

Situs ini memang luar biasa,… Bagaimana tidak, saya mencoba menyilangkan diri saya dengan Angelina jolie ( ngarep ), Apa yang terjadi ? muncul lah wajah anak Bayi dengan rambut pirangnya yang sanget tampan………
Tapi saya tidak percaya begitu saja, lalu saya ulangi kedua kalinya, ternyata ,muncul lagi anak Bayi yang sama tapi memakai baju. Perkiraan situs ini sangat akurat..dan patut dicoba untuk pasangan yang sedang menantikan kelahiran jabang bayinya
Mau……….

Lihat Petunjuknya…( Read more )



  • Siapkan foto anda dan pasangan , ( bagi yang mencoba dg pasangan ), dan usahakan wajahnya menghadap ke kamera. Kemudian buka www.makemebabies.com
  • Klik Brwose untuk meng upload photo anda. Lalu klik pada GO

  • Atur Area Kepala anda dengan toll yang telah disediakan

  • Berikutnya tentukan pasangan anda, bagi yang mau mencoba dg pasangan nya klik Upload Partners Photo dan bagi yang mau mencoba dengan selebriti klik Make Babies With Celebs

  • Di halaman berikutnya , klik Choose , pilih fotonya, kemudian upload foto ( untuk pasangan ) , Untuk Celebs , Tinggal pilih artis yang telah disediakan ( kebanyakan dari Hollywood )
  • Di halaman selanjutnya, pilih frame yang ingin di pakai, jenis kelamin yang akan dipakai, etnisnya, serta namanya. Klik Proceed

  • Tunggu sebentar, dan bayi nya pun muncul tanpa harus menunggu sembilan bulan…hehehehehe………………..fajarbukan.blogspot.com
Leia Mais

Menyedihkan, Palestina Kini Hilang dari Peta Dunia


Oleh : Salim Syarief MD
Semaraknya berita tentang kekejaman tentara israel terhadap relawan kemanusiaan yang terjadi Minggu lalu membuat saya tertarik untuk mencari lokasi jalur gaza, tempat saudara muslim kita di Palestina di penjarakan atau diblokade secara masive oleh israel.
 
Berbekal fasilitas google earth, saya mencoba menelusuri lokasi-lokasi yang saya inginkan. Tapi sayang sekali, informasi tentang gaza sangat sedikit. Yang lebih mengagetkan lagi, ketika saya coba menelusuri tempat suci kita (Masjid Al-Aqsa, Palestina), ternyata tidak ada di peta elektronik tersebut. Kata kunci untuk menemukan tempat suci umat muslim itu kini berubah menjadi Masjid Al-Aqsa, Jerusalem, israel…menyedihkan!..
Seperti yang pernah diberitakan oleh Al-Quds-Akhbar Al-Adab, majalah mingguan Mesir, bahwa Universitas Kairo akan menghapus nama Palestina dari peta dunia dan menggantikannya dengan Israel. ISRAEL – Kementerian Pariwisata Israel menggunakan sebuah kampanye iklan, yang menyebut “Experience Israel” (Merasakan Israel), dalam sebuah usaha untuk menarik perhatian turis untuk mengunjungi negara tersebut. Tetapi kementerian menghapus secara keseluruhan Palestina dari peta dengan menghapuskan arahan apa pun kepada wilayah Palestina….

 
Bayangkan saja, kita tidak bisa menemukan Palestina sebagai sebuah negara bahkan namanya saja tidak muncul dan tidak bisa kita temukan di peta. Sebuah langkah keji menghilangkan kedaulatan sebuah negara dan PBB berdiam diri terhadap hal ini. Jadi, Palestina sudah tidak diakui lagi di dunia ini, dan umat Islam pun tak dapat berbuat banyak terhadap hal ini, menyedihkan?
Ingin mencari lokasi Masjid Al-Aqsa, Palestina?….Nanti dulu. Kita harus masukkan kata kuncinya Al-Aqsa Mosque, Jerusalem dan lokasinya ada di israel!. Sejak kapan tempat suci kita umat Islam ada di israel?… tapi itulah kenyataannya sekarang ini. Kalau seandainya umat Islam diperbolehkan ziarah ke tempat suci (Masjid Al-Aqsa), berarti kita mengunjungi israel?..menyedihkan!. Bila ada demonstrasi meneriakkan nama Palestina, itu hanya sebatas nama di permukaan bibir kita saja karena lokasi sesungguhnya di peta tidak dapat ditemukan. Artinya, sebagian rakyat dunia tidak sadar dengan upaya penghilangan kedaulatan sebuah negara.  Disamping membinasakan penduduk Palestina, dalam saat yang sama israel mengambil kesempatan menghilangkan nama Palestina dari peta dunia, hingga akhirnya Palestina benar-benar musnah baik secara penduduk ataupun lokasinya.

 
Setelah semua yang dilakukan israel terhadap Palestina, memang tidak ada jalan lagi untuk menerima upaya perdamaian apa pun karena kenyataannya israel tak perduli dengan dunia ini. Ia merasa sudah bisa menguasai dunia dan akan berbuat sekehendak hatinya. Kita umat islam sudah selayaknya bertindak nyata dengan penghinaan yang sudah sangat melampaui batas ini.
Aneh sekali, israel sebagai zionis yang tidak memiliki negara berdaulat  dan menjajah Palestina, akhirnya bisa dengan mudah menduduki dan melenyapkan nama negara jajahannya dari peta dunia. Tragisnya, PBB sibuk mengupayakan perdamaian untuk apa? warga dunia yang meneriakkan keadilan palestina apa gunanya? jika nama negara yang dimaksud sudah lenyap dari peta dunia. Sangat tidak mungkin PBB tidak mengetahui penghilangan nama Palestina oleh israel, pertanyaannya PBB pura-pura tidak tahu atau memang tidak perduli dan tidak bisa berbuat apa-apa?
[muslimdaily.net]
Leia Mais

Al Qaidah Ancam Culik Anggota Kerajaan dan Mentri Saudi

























Al Qaidah telah mengancam akan menculik anggota kerajaan  dan menteri Saudi untuk membebaskan seorang agen Al Qaidah perempuan yang ditangkap oleh pasukan Saudi, Al Arabiya melaporkan pada hari Kamis.
Dalam rekaman yang diputar oleh Al Arabiya, seorang komandan regional Al Qaidah mengancam akan melakukan operasi melawan kerajaan karena penangkapan Haylah al-Qassir.
Qassir diyakini bertanggung jawab atas perekrutan perempuan untuk kelompok perlawanan tersebut serta masalah penanganan uang, Al Arabiya melaporkan.
"Al Qaidah sedang mempersiapkan sel untuk menculik pangeran, menteri dan pejabat termasuk komandan militer," Saeed al-Shehri mengatakan dalam rekaman itu.
Shehri diyakini sebagai orang nomor 2 dalam Al Qaidah semenanjung Arab yang berbasis di Yaman, mengatakan keluarga Qaair harus ikut berjuang membebaskan saudaranya.
Qassir, yang disebut "wanita Al Qaidah", adalah janda dari anggota operasi Al Qaidah yang terbunuh enam tahun yang lalu, Al Arabiya mengatakan.
Al Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP), mencuat ke garis terdepan dalam masalah keamanan Barat dan Saudi setelah mengaku bertanggung jawab atas upaya serangan bom di bulan Desember atas pesawat penumpang AS di Detroit.
[muslimdaily.net/alarabiya]
Leia Mais

Heboh! Kucing Lahir dengan 2 Wajah dan 3 Mata

haxims.blogspot.com

BABEL - Masyarakat Desa Limbung Kabupaten Bangka, Bangka Belitung belakangan ini digemparkan dengan lahirnya seekor kucing yang memiliki dua wajah.

Kucing yang terlahir ini juga memiliki tiga buah mata dari dua wajah kucing aneh ini. Hal tersebut sontak saja menjadi pusat perhatian warga.

Rumah Sri, warga Desa Limbung tiba-tiba dipenuhi warga yang penasaran hendak melihat fenomena aneh dengan lahirnya seokor kucing dengan memliki dua wajah tersebut.

Kucing aneh ini dilahirkan induknya satu dari empat ekor kucing lainnya yang terlahir dengan normal. Sang induk pun seakan kaget melihat anaknya berwajah dua dan bermata tiga.

Menurut Sri, sebelumnya dia tidak memiliki firasat ataupun mimpi yang berkaitan dengan lahirnya kucing unik itu. Namun, dia percaya bahwa anak kucing yang diberi nama monster ini merupakan kucing yang istimewa karna memiliki wajah dua yang juga diartikannya sebagai kelipatan rejeki.

Dia juga mengatakan, akan merawat kucing ini dengan baik dan tidak akan menjualnya walau suatu saat ada orang yang menawar dengan harga tinggi untuk membeli anak kucing itu.
all-mistery.blogspot.com
Leia Mais

Tidak Semua Perbedaan Pendapat Bisa Diterima


Quraish Shihab menulis bahwa: ”Menghidangkan satu pendapat saja disamping dapat mempersempit dan membatasi  seseorang, juga berbeda dengan kenyataan bahwa hampir dalam semua persoalan rinci keagamaan Islam ditemukan keragaman pendapat. Keragaman itu sejalan dengan ciri redaksi Al Qur'an dan hadits yang sungguh dapat menampung aneka pendapat.“ (M. Quraish  Shihab, Jilbab Pakaian Wanita Muslimah, hlm. 5)
Kalau saja Quraish Shihab menghidangkan berbagai pendapat ulama yang diakui otoritas keilmuannya, tentunya tidak akan berdampak buruk seperti yang terjadi sekarang. Yang disayangkan, ternyata beliau menghidangkan pendapat orang-orang yang – nota bene – hanya pemikir yang kurang otoritatif dan sama sekali bukan ulama yang mu’tabar, sehingga menyeleweng jauh dari kebenaran dan cenderung berpendapat nyleneh.
Makanya, jauh-jauh sebelumnya, para ulama telah menyebutkan bahwa tidak setiap perbedaan pendapat dalam suatu masalah bisa diterima, karena bisa dimungkinkan bahwa yang berbeda itu adalah pendapat orang yang bukan ahlinya. Berkata Ibnu Hajar Al Haitami:
َلَيْسَ كُلُّ خِلَافٍ جَاءَ مُعْتَبَرًا إلَّا خِلَافًا لَهُ حَظٌّ مِنْ النَّظَرِ
"Tidak setiap perbedaan pendapat bisa diterima, kecuali perbedaan pendapat yang mempunyai dasar pijakan (menurut disiplin keilmuan)." (Ibnu Hajar Al Haitami, Tuhfah al-Muhtaj fi Syarhi al Minhaj, Dar Ihya Turats al Araby, Juz III, hlm. 209)
Kita lihat bagaimana Ibnu Hajar Al Haitami, seorang ulama besar dari Madzhab Syafi’i telah meletakkan sebuah kaidah yang sangat penting, khususnya bagi kaum muslimin di Indonesia yang kebanyakan masih menganggap bahwa seluruh perbedaan pendapat bisa ditampung dan diakomodir dengan alasan bahwa Negara Indonesia adalah Negara Demokrasi, sehingga pendapat-pendapat nyleneh dan jelas-jelas bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadist serta ijma’ pun harus diterima sebagai perbedaan pendapat. Sampai-sampai saat ini ada yang menyatakan, bahwa pendapat yang menghalalkan homoseks dan lesbian pun harus dihormati juga sebagai bagian dari perbedaan, karena perbedaan pendapat adalah rahmat. Tentu saja pendapat semacam ini sangat keliru.
Perkataan Ibnu Hajar Al-Haitami di atas dikuatkan juga dengan perkataan ulama besar, Imam Ar Romli:
إلَّا أَنْ يُقَالَ إنَّ هَذَا الْقَوْلَ شَاذٌّ , وَلَيْسَ كُلُّ خِلَافٍ يُرَاعَى 
"Hanyasanya, bisa dikatakan bahwa pendapat ini adalah nyleneh, dan tidak setiap perbedaan pendapat bisa diterima." (Muhammad bin Shihabudin Ar Romli, Nihayah al Muhtaj ila Syarh al Minhaj, Beirut, Dar al Fikr.)
Dari sini, bisa penulis katakan bahwa pendapat-pendapat yang selayaknya ditampilkan dalam masalah jilbab ini, hanyalah terbatas pendapat-pendapat para ulama yang bergelut dalam bidang syari'ah dan memang telah diakui kredibilitas dan kemampuannya.
Seandainya Quraish Shihab hanya menampilkan dua pendapat kelompok besar dari  para ulama tentang batasan aurat tentu kita sepakat dan mendukungnya. Berkata Quraish Shihab: "Secara garis besar, dalam konteks pembicaraan tentang aurat wanita, ada dua kelompok besar ulama masa lampau. Yang pertama menyatakan bahwa seluruh tubuh wanita tanpa kecuali adalah aurat, sedang kelompok kedua mengecualikan wajah dan telapak tangan.“ (M. Quraish  Shihab, Jilbab Pakaian Wanita Muslimah, Juz II,  hlm. 8)
Dua pendapat yang sudah disebutkan Qurasih, menurut hemat penulis secara umum sudah cukup mewakili seluruh ulama yang ada. Adapun jika ada perinciannya lagi dalam beberapa hal,  maka bisa disesuaikan dengan kaidah-kaidah fiqh yang ada. Jadi, tidak perlu menampilkan lagi pendapat-pendapat cendekiawan kontemporer yang sebenarnya tidak berhak sama sekali ikut bicara dalam masalah yang bukan menjadi bidang garapannya, karena hal itu akan merusak tatanan disiplin keilmuan yang sudah ada. Dan jika beliau menampilkan pandangan cendekiawan kontemporer tersebut secara sepintas saja, tentunya dampak negatifnya lebih kecil dari pada sekarang. Tetapi kenyataannya beliau justru menyendirikan pandangan cendekiawan kontemporer tentang jilbab itu dalam satu bab secara lengkap, yaitu dari halaman  113 sampai 164, yaitu sekitar 30% dari jumlah keseluruhan isi buku -- sesuatu yang tidak dilakukan oleh Quraish Shihab ketika menerangkan tentang pendapat ulama yang diakui otoritasnya.
Bukan hanya pendapat para cendekiawan saja yang dipermasalahkan oleh para ulama, bahkan pendapat pakar ushul fiqh pun –yang dalam hal ini sangat dekat dengan ahli fiqh- belum tentu bisa diterima pendapatnya jika ia berbicara masalah fiqh. Berkata Imam Zarkasyi:
"Apakah pendapat pakar ushul fiqh ketika berbicara masalah fiqh bisa diterima? ....Adapun mayoritas ulama, termasuk di dalamnya Abul Husain bin Qattan menyatakan bahwa pendapat seorang pakar ushul fiqh dalam permasalahan fiqh tidaklah bisa diterima, karena dia tidak termasuk ahli fatwa." (Badruddin Zarkasy, Bahru al-Muhith, Dar al Kutby, Juz VI, hlm. 416, lihat juga Al Ghozali, Al Mutashfa, hlm : 144)
Kalau keadaannya demikian, bagaimana para ulama tersebut jika hidup pada zaman sekarang dan  mendengar seorang insiyur bangunan, sarjana politik, mantan  perwira, dokter gigi, ekonom atau sejenisnya yang sama sekali buta dengan ilmu-ilmu syariah kemudian berfatwa tentang hukum jilbab, tentunya akan ditolak mentah-mentah. Jika tidak memahami atau tidak mempunyai otoritas di bidang itu, seharusnya kembali kepada ulama yang diakui otoritasnya.
Ditulis Oleh: DR. Ahmad Zain An-Najah, M.A
Leia Mais
 
Template designed using AgungKarebaTemplate Cinemateca, Criado Por: AgungKareba.