Dari Qatadah ra, dari Anas ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak beriman salah seorang diantara kalian, hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.’ (HR. Bukhari)

Kamis, 27 Mei 2010

Buset Deh, Di Kandang Sapi Di Pasang Tv Flat!

Gokil and lucu...Siapa sich yang gak kenal yang namanya sapi?? Nah kali ini gue mau sedikit share niey



Gila betul niey...dikandang sapi di pasang tv flat broooo!!! hahahhaa...Jadi sapinya sambil ngandang bisa menikmati tontonan pemandangan indah dari tv flat ini...heheeee



Di Rusia, tv flat cuman untuk kandang sapi, layarnya bergambar padang rumput
agar para sapi serasa di tempat luas yg penuh rumput dan katanya agar sapi tidak mudah stress...




vivanews.com (bmi)
Leia Mais

Tak Pedulikan Kritikan, Palang Merah Tetap Latih Taliban






















JENEWA (Berita SuaraMedia) – Palang Merah Internasional pada Rabu (26/5) waktu setempat mengatakan pihaknya akan terus memberikan pelatihan pertolongan pertama dan perlengkapannya kepada para pejuang Taliban di Afghanistan, meski memicu banjir surat elektronik bernada marah dari beberapa penjuru dunia, dan mendapat kritikan dari seorang pejabat Afghanistan ketika praktik tersebut dipublikasikan.
Komite Internasional Palang Merah (ICRC) melatih lebih dari 70 anggota kelompok oposisi bersenjata bulan lalu, bersama dengan lebih dari 100 polisi dan warga sipil Afghanistan, termasuk sopir taksi. Materi latihan yang diberikan adalah pertolongan pertama.
Kursus tersebut dimulai pada tahun 2006, dan organisasi netral tersebut akan melanjutkannya selama masih dibutuhkan, kata juru bicara Palang Merah, Christian Cardon.
“Itu adalah inti dari mandat ICRDC, memastikan bahwa orang-orang tetap disembuhkan, tidak peduli dari kubu mana pun mereka berasal,” katanya kepada kantor berita Associated Press.
Surat kabar Guardian Inggris pada edisi Selasa mengutip ucapan seorang pejabat pemeritahan Kandahar yang tidak disebutkan namanya. Ia mengkritik bantuan pertolongan pertama tersebut dan mengatakan, “Taliban tidak pantas diperlakukan seperti manusia.”
Cardon mengatakan Palang Merah juga menerima banyak email bernada marah dari berbagai penjuru dunia menanggapi artikel tersebut. Tapi, ia berkeras bahwa di Afghanistan, sebagian besar pejabat mengerti dan menerima sejara organisasi itu selama 151 tahun merawat semua korban luka dalam perang, tanpa memandang latar belakang atau keterkaitan.
Cardon mencontohkan rumah sakit ortopedi Palang Merah di Kabul. Di rumah sakit tersebut orang yang diamputasi dipasangkan organ buatan.
“Kami tidak pernam mencari tahu latar belakang orang-orang yang datang,” katanya. “Seperti inilah cara kami bekerja di Afghanistan dan di seluruh dunia.”
Mengenai pelatihan anggota Taliban dan pemberian kotak P3K kepada mereka, Cardon mengatakan perjalanan ke rumah sakit di Afghanistan yang masih berfungsi penuh biasanya sulit atau nyaris mustahil, itu berarti bantuan dasar pertama bisa menyelamatkan nyawa ketika tidak ada bantuan medis.
Ia menambahkan, kursus selama tiga hari tersebut juga merupakan kesempatan untuk menunjukkan pentingnya para peserta mematuhi Konvensi Jenewa yang mengatur mengenai etika peperangan.
Konvensi tersebut juga menjadi alasan mengapa helikopter medis AS menyelamatkan para gerilyawan berikut prajurit AS dan NATO ketika dipanggil ke medan tempur di Irak dan Afghanistan untuk mengangkut yang terluka dan membawa mereka ke rumah sakit lapangan.
Kursus pertolongan pertama Palang Merah juga pernah dihelat di Gaza untuk para anggota gerakan Hamas dan sejumlah kelompok Palestina lainnya, kata Cardon.
Andrea Bianchi, seorang profesor hukum internasional di Institut Kelulusan Jenewa, mengatakan Palang Merah tidak berkewajiban memberikan pelatihan dan kotak perlengkapan medis kepada Taliban, tapi tampaknya mereka memilih melakukan itu dengan alasan kepraktisan.
“Beroperasi di Afghanistan sangat sulit,” katanya. “Ketika mendengar ICRC mungkin menawarkan kotak P3K, sejujurnya saya tidak merasa terkejut.”
“Mereka tetap berpegang pada gagasan bahwa mereka tidak memihak dan netral, yang berarti bahwa mereka harus memberikan bantuan dalam bentuk apa pun yang bisa diterima untuk membantu orang yang terluka,” kata Bianchi. “Netralitas artinya tidak boleh memihak, siapa pun yang benar dan siapa pun yang salah.”
Cardon, juru bicara Red Cross di Jenewa, mengatakan kritikan tersebut mengingatkan pada masa-masa setelah 11 September 2001, ketika Palang Merah dihujani pesan bernada marah karena mengunjungi para tahanan di Teluk Guantanamo.
“Jika para pejabat Afghanistan mengeluh kepada Palang Merah mengenai pelatihan pertolongan pertama untuk Taliban, kami akan menemui mereka dan menjelaskan bahwa inilah cara kerja kami dan seperti inilah cara yang akan selalu kami lakukan,” katanya.
“Kami cukup yakin bahwa (laporan) itu tidak akan memengaruhi operasi kami,” pungkasnya. (dn/ap) www.suaramedia.com
Leia Mais

HOTEL Tertua Di Dunia Yg Berhasil Masuk Rekor Dunia

(Lagi males terjemahin ke bahasa indo, pake bahasa linggis aja yach..)Hoshi is a ryokan (Japanese traditional inn) in the Awazu Onsen area of Komatsu, in Ishikawa Prefecture, Japan. Founded in 717, it is the world's oldest hotel still in operation according to the Guinness World Records and the world's oldest continuously operating company after the liquidation of Kongo Gumi in 2006.
gambarunik.blogspot

















Leia Mais

Pohon Tumbuh Ditengah Lapangan Sepak Bola,....

Ooooalaaah...kenapa gak ditebang saja ya itu pohon..???






Leia Mais

Amir JAT: Ini Keterangan Islam Garis Lurus

abub.jpg 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Menurut Ustadz Abu Bakar Baasyir, ada tiga sifat buruk yang menempel pada bangsa Yahudi. Pertama, Yahudi itu sombong, kedua,Yahudi itu musuh umat Islam nomor wahid, dan yang ketiga, Yahudi adalah bangsa yang paling materialis.
 Demikian diungkapkan oleh Pimpinan Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Jawa Tengah itu di dalam Tabligh Akbar ”Menolak Perwakilan Dagang Israel di Jakarta”  yang digelar FUI, di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (15/8).
 
Karena sifat Yahudi yang sombong dan merupakan musuh nomor satu umat Islam itu, Ustadz Ba’asyir menyatakan bahwa cara efektif untuk melawan mereka adalah dengan kekuatan fisik. ”Melawan Yahudi jangan pakai bolpoin, tapi pake jotos”, ungkapnya disambut takbir para hadirin.

Menurut Ustadz Baasyir, selama ini Yahudi telah memerangi Islam dengan berbagai cara. Yahudi menggunakan sarana fisik dan perang pemikiran untuk menghantam Islam. Islam, kata Amir Jamaah Anshorut Tauhid itu, jika dihantam dengan kekuatan fisik akan menang. Perang yang berbahaya justru sebenarnya perang pemikiran (ghazwul fikr). ”Tauhid dan jihad dibelokkan maknanya. Semangat jihad dihancurkan” paparnya.

Penjelasan ini dimaksudkan, agar pemerintah negara ini paham dan mengerti bahayanya orang Yahudi. ”Hai Yudhoyono (SBY, red), kalau ga bisa ngusir Yahudi bubarkan majelis dzikirmu”, seru Ustadz Baasyir.

Menyinggung soal isu terorisme, Ustadz Ba’asyir manyatakan bahwa teroris yang sebenarnya adalah Amerika dan Israel. Sementara orang-orang yang dituduh teroris oleh pemerintah itu, menurutnya adalah para mujahid. ”Meraka berijtihad. Jika keliru mudah-mudahan diampuni oleh Allah. Karena dilakukan di daerah aman” jelasnya. ”Saya sendiri tidak sepakat dengan mereka” lanjutnya.

Stigmatisasi negatif terhadap Islam ini terjadi karena Islam hanya diterapkan setengah-setengah. ”Jika Islam diamalkan separuh-separuh pasti kena fitnah”, ungkap lelaki kelahiran Jombang, 17 Agustus 1936 silam itu. Islam akan membawa kemulyaan jika diamalkan secara kafah. Dan itu, menurutnya, harus dengan kekuasaan. Oleh sebab itu diperlukan usaha untuk merombak sistem negara yang jahiliyah ini kepada sistem Islam. ”Baru akan tercipta baldatun thayibatun wa rabbun ghafur. Ini keterangan Islam garis lurus, bukan garis keras” jelasnya.
ansharuttauhid.com
 
Leia Mais

Bocah Turki Titip Burung Kenari ke Gaza ,kalau Anda ???


















IHH sudah menulis surat resmi kepada Israel sejak awal tahun 2009, tapi dicuekin
Hidayatullah.com & Sahabat Al-Aqsha-—Sejak awal persiapan konferensi pers siang tadi (waktu Turki) banyak orang bertanya-tanya, kenapa di atas meja konferensi ada seekor burung kenari berwarna kuning terang, di dalam sangkar yang juga berwarna kuning?

Presiden IHH Fahmi Bulent Yildirim menjelaskan di dalam konferensi Pers, “Burung ini dibeli oleh seorang anak (Turki) dengan uang tabungannya, lalu dia menitipkan ke IHH agar burung ini dilepaskan di Gaza.”

Israel melontarkan berbagai tuduhan kepada kafilah ini. “Kita dituduh disetir Hamas, dituduh disetir pemerintah Turki, dituduh disetir pemerintah Iran, semua itu sampah,” kata Bulent.

Pria asal Kurdi itu menegaskan, tak ada seorang pun anggota parlemen maupun penjabat Turki atau Iran di kapal-kapal ini. Mengenai tuduhan disetir Hamas, kata Bulent, kafilah ini berhubungan baik dengan pihak manapun di Palestina agar bantuan kemanusiaan sampai ke rakyat. Pada peluncuran kapal Mavi Marmara Sabtu lalu, Duta Besar Palestina untuk Turki yang berasal dari faksi Fatah, memberikan sambutan.

Kepada puluhan wartawan asing dan Turki, Bulent menyampaikan saran kepada pemerintah Israel agar berpikir dengan akal sehat dan membolehkan saja kafilah ini masuk Gaza dengan aman.

“Kami sudah menulis surat resmi kepada pemerintah Israel agar boleh masuk membawa bantuan kemanusiaan, bahkan sejak serangan Israel ke Gaza (tahun 2009) belum berakhir,” ujar Bulent seraya memperlihatkan secarik kertas bertanggal 1 Januari 2009.

Bahkan IHH menawarkan kepada Israel, jika tidak boleh dengan nama IHH, Israel disilakan mengambil barang bantuan itu lalu salurkan ke rakyat Gaza dengan nama organisasi lain. IHH melakukan hal yang sama kepada pemerintah Mesir. Juga tak ada jawaban.

Dalam konferensi pers Bulent juga menunjukkan secarik surat dari UNRWA (Badan PBB untuk Bantuan bagi Pengungsi Palestina) kepada IHH, “Kami berharap Israel tidak menghalangi atau menyerang bantuan kemanusiaan Anda dengan agresi militer karena bantuan itu benar-benar diperlukan oleh rakyat Gaza.”

Sampai hari ini tidak ada tanggapan apapun dari pemerintah Israel atas surat-surat resmi IHH itu. “Karenanya, sejak 2 bulan lalu kami mempersiapkan diri, sekarang apapun yang terjadi kami siap berangkat. Dengan pertolongan Allah kita akan sampai ke Gaza,” tukas Bulent. [Dzikrullah, Santi Soekanto, Surya Fachrizal/hidayatullah.com]
Leia Mais

Rumah Dalam Batang Pohon Ya GIni Jadinya

The Ripley's Redwood log kabin telah berusia 1900 tahun, pohon redwood tingginya bisa mencapai 247 meter dan berdiameter 14 meter. Berikut ini adalah salah satu rumah yang dibangun dari redwood oleh Rypley sejak tahun 1938 dan memiliki lima kamar tidur.
Alasan membangun rumah dari redwood ini adalah untuk melindungi keluarga dari badai, dia dengan sabar memahat pohon redwood dan juga mengukirnya , bayangkan saja bangunan ini diukir selama satu tahun, memang cukup lama tetapi karya yang dihasilkan cukup memuaskan pemiliknya.











































Leia Mais
 
Template designed using AgungKarebaTemplate Cinemateca, Criado Por: AgungKareba.